Rabu, 30 Mei 2012

untittle 2

Seiring berjalannya sang waktu, aku sadar, ada beberapa hal dari masa lalu yang selalu aku rindukan, hal – hal yang entah belum atau bahkan tidak bisa aku temukan di waktu sekarang dan masa depan, Kebahagiaan dan kebebasan..
Hal – hal yang selalu membuat aku tersadar dan terpaku, berharap setidaknya hal – hal yang aku rindukan menyapa sejenak, memberiku sedikit waktu untuk tau apa itu bahagia, apa itu bebas, sebelum semua di renggut detik yang melangkah dari jam dinding.
Ada hal – hal baru yang tak semua bisa terpecahkan oleh logika, oleh pikiran kritis bahkan oleh pemikir hebat sekalipun. Hidup tak selalu bisa masuk akal, ada hal –hal yang tercipta hanya untuk di rasakan tanpa harus di pikir, dan terkadang apa yang terpikir dan apa yang terasa tidak selalu bisa kita bagi dengan orang lain.
Terkadang kita tidak bisa memberitahu orang lain apa yang sebenarnya kita rasakan, bukan karena kita tidak tau mengapa, bukan karena kita tidak tau tujuannya, bukan karena kita tidak percaya mereka, tapi karena kita tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk membuat orang lain mengerti, hanya itu.
Karena tak semua hal bisa di wakilkan oleh perkataan..
Tak semua hal bisa di miliki dalam hidup, akan ada hal yang kita inginkan, tapi tak bisa kita miliki, hingga akhirnya kita harus rela membiarkannya berlalu bersama angin.
Terkadang hanya akan melahirkan kekecewaan, kekecewaan yang seharusnya bisa kita kubur bersama semua kenangan pahit yang akan selalu membekas meski telah berlalu..
Tak semua kisah berakhir senyuman, tak sedikit juga kisah yang di akhiri air mata, seperti mati dalam hidup. Menjalani sesuatu yang rasanya tak memiliki arti. Di perintah oleh jiwa dan pikiran tetapi di benci oleh hati.
Jika saja aku bisa mengambil alih jiwa dan pikiran seseorang, tak akan banyak yang ingin aku rubah, hanya sedikit kejanggalan saja yang akan aku sisihkan. Ketika ada seseorang yang menghindari menjadi diri sendiri.
Ada saat dimana kita memang di tuntut merubah sikap yang menjadikan kita bukan diri kita, mungkin saat kita mencoba lari dari kenyataan, saat kita menghindari masalah atau mungkin saat kita mencoba menutupi sebuah luka.
Tapi bukan berarti harus merubah diri kita sendiri, diri kita yang sebenarnya, mencoba menutupi sisi kita yang sebenarnya , menyembunyikan sesuatu yang sebenarnya ingin di tunjukan dan berlari menghindari sesuatu yang seharusnya masih terus ada.
Terkadang jalan yang kita dapat memang tak selalu sesuai apa yang di harap.
Terkadang Tuhan menghapus sebagian dari apa yang telah kita tulis, bukan tanpa alasan, hanya saja Tuhan ingin kita mendapat yang terbaik. Mau tak mau, rela tak rela, ingin tak ingin, apa yang telah di gariskan dari awal kita membuka mata dan melihat dunia hingga nanti suatu saat kita menutup mata dan meninggalkan dunia ini, mungkin memang seharusnya seperti itulah yang terjadi.
Catatan yang harus di pegang adalah bagaimana cara kita menghadapi apa yang kita terima dan bagaimana caranya semua tetap terasa dan terlihat baik meski memang terkadang kenyataan tidak selalu seperti apa yang terlihat, hal yang agak sulit tapi harus tetap di jalani, hal yang di sebut ikhlas, sabar dan bersyukur.